Landasan Teori
Activity Based Costing (ABC) adalah metode pembebanan aktivitas-aktivitas berdasarkan besarnya pemakaian sumber daya, dan membebankan biaya pada objek biaya, seperti produk atau pelanggan, berdasarkan besarnya aktivitas, serta untuk mengukur biaya dan kinerja dari aktivitas yang terkait dengan proses dan objek biaya.
Dalam activity based costing (ABC), semua biaya dibebankan ke produk yang menimbulkan aktivitas atau apabila ada alasan yang mendasar bahwa biaya tersebut dipengaruhi oleh produk yang dibuat, baik biaya produksi maupun biaya non produksi.
Manfaat yang diperoleh dalam penerapan Activity based costing :
- Memberi kemudahan dalam pengambilan keputusan.
- Memperbaiki kualitas pengambilan keputusan.
- Memungkinkan manajemen melakukan perbaikkan secara terus menerus.
Ada pula kendala dari Activity Based Costing :
- Penerapan Activity based costing lebih mahal.
- Sulitnya merubah pola kebiasaan manajer.
- Mudahnya data ABC disalah artika.
- Bentuk laporan kurang sesuai.
Dalam penetapan activity based costing (ABC) ada lima komponen utama yang perlu diperhatikan :
- Sumber daya (resources), segala unit ekonomi yang digunakan peruahaan untuk mengadakan aktivitas, seperti : bahan baku, tenaga kerja, perlengkapan yang digunakan dan faktor produksi lainnya.
- Pemicu konsumsi Sumber Daya (Resources Driver), ukuran kuantitas dari sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas, contoh : jumlah ruangan yang disewa, jumlah orang yang terlibat, dan jumlah jam kerja yang diperlukam.
- Aktivitas (activity), suatu unit dasar pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan oleh manajemen.
- Pemicu aktivitas (Activity Driver), suatu ukuran frekuensi dan intensitas dari permintaan dari suatu aktivitas oleh suatu produk atau jasa pelayanan.
- Objek biaya (cost object), dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan seberapa objektif biaya tersebut dapat digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar